Monelo Digital Agency

Awas! 2 Kesalahan Penggunaan Media Sosial yang Harus Dihindari

Mengetahui kesalahan penggunaan media sosial

Penggunaan gawai di Indonesia seperti komputer, smartphone atau tablet mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan gawai, dan media sosial adalah salah satu fitur yang paling sering digunakan oleh pengguna gawai saat ini. Tentunya hal tersebut juga tidak terlepas dari koneksi internet.Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2019-kuartal II/2020 mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 23,5 juta atau 8,9% dibandingkan pada 2018 lalu. Hal tersebut menandakan bahwa jumlah pengguna media sosial pun otomatis meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet.

Media sosial saat ini tidak hanya beguna sebagai media hiburan seperti dulu. Namun saat ini, ada beberapa manfaat lain yang perlu Anda dan rekan-rekan bisnis lainnya ketahui. Sebelum membahasnya lebih dalam, ada baiknya kalau kita mengetahui dulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan media sosial.

Dilansir dari The Balance SMB, media sosial merpakan sebuah alat digital apa pun yang memungkinkan pengguna membuat dan membagikan konten dengan cepat kepada publik. Media sosial mencakup berbagai situs web dan aplikasi. Beberapa, seperti Twitter, mengkhususkan diri dalam berbagi tautan dan pesan tertulis singkat. Lainnya, seperti Instagram dan TikTok, dibuat untuk mengoptimalkan berbagi foto dan video. Siapapun yang memiliki akses internet dapat mendaftar untuk akun media sosial. Mereka dapat menggunakan akun tersebut untuk membagikan konten apa pun yang mereka pilih, dan konten yang mereka bagikan menjangkau siapa saja yang mengunjungi halaman atau profil mereka.

Baca juga: Jangan Pakai 10 Teknik Marketing Ini di Instagram!

Lalu, apa saja kesalahan penggunaan media sosial yang harus Anda hindari? Simak uraiannya berikut ini!

Tidak Mengetahui Social Media Traffic

Beberapa dari pengguna tidak memahami social media traffic

Menurut Buffer Social, tingkat keterlibatan engagement rate Facebook tertinggi adalah pada hari Kamis dan Jumat dan mencapai titik terendah mingguan pada hari Sabtu, sedangkan tingkat klik-tayang di Twitter mencapai puncaknya pada akhir pekan. Mengetahui traffic media sosial yang Anda gunakan dalam bisnis Anda menjadi hal penting dan tidak bisa dilewatkan.

Kebanyakan pengusaha menginginkan traffic media sosial yang organik. Dilansir dari Rice Media organic traffic mengacu pada pengunjung yang membuka situs web Anda dari hasil penelusuran “organik” yang tidak dibayar. Pengunjung organik ke situs web adalah ketika pengguna memasuki situs web Anda melalui mesin pencari seperti Google, dan bukan dari tautan rujukan apa pun di situs web lain (paid traffic). Organic traffic bisa didapatkan dengan cara mengoptimalkan SEO (search engine optimization) dalam situs web.

Saat Anda membuat konten, menerbitkan entri blog, dan membangun backlink, peringkat penelusuran Anda akan meningkat, traffic organik akan meningkat, dan popularitas situs Anda akan meningkat. Jika Anda adalah situs e-commerce, traffic organik akan mendatangkan lebih banyak penjualan.

Baca juga: Strategi Mengembangkan Bisnis

Media Sosial yang Tidak Bersosial

Bangun Engagement pada pengguna media sosial

Media sosial tidak akan berfungsi jika Anda tidak bersosialisasi. Kembangkan bisnis tak bisa sendiri. Butuh koneksi dengan individu lain lewat pesan pribadi, komentar, dan berbagi konten mereka. Jadi ini semua bukan hanya tentang ‘mendorong’ konten Anda sendiri. Untuk itu engagement pada media sosial pun perlu diperhatikan.

 

Dilansir dari Time Trade, social media engagement merupakan ukuran seberapa efektif perusahaan menciptakan interaksi dengan pelanggannya di media sosial. Hal ini dapat diukur dengan banyak cara, seperti likes, mentions, shares, views, comments, atau subscriptions. Menurut Indeks Web Global , 30% dari semua waktu yang dihabiskan untuk online sekarang dialokasikan untuk interaksi media sosial. Orang rata-rata habiskan < 2 jam/hari di media sosial, jadi brand perlu keterlibatan yang cukup agar menarik perhatian

 

Social media engagement lebih dari sekadar akumulasi pengikut di seluruh platform sosial. Ini juga merupakan ukuran dari berapa banyak orang yang memperhatikan dan berinteraksi dengan brand Anda setiap hari. Bisnis yang fokus pada membangun keterlibatan di media sosial dapat memperoleh manfaat jangkauan pemasaran lebih baik dan brand awareness yang lebih besar, memudahkan perusahaan menarik pelanggan baru.

 

Berdasarkan uraian terkait kesalahan penggunaan media sosial, secara keseluruhan media sosial tidak terlalu rumit. Selama pelaku bisnis berusaha untuk memahami fungsi media sosial yang sesuai dalam konteks pemasaran, ini bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk membangun sebuah brand. Ketika menggunakan media sosial untuk tujuan pemasaran, cobalah untuk menempatkan diri Anda pada posisi konsumen Anda. Jika Anda menelusuri feed Facebook Anda, apakah Anda lebih mungkin menanggapi dorongan produk seperti spam atau konten relevan yang menambah nilai bagi hidup Anda? Semuanya ada di tangan Anda. Cari tahu lebih lanjut terkait media sosial di Monelo

Post Views: 1,565
Send Messages
1
Need Help?
Have you read our service? Tell me what you need!